3 Tim Liga 1 Tolak Bebaskan Pemain untuk Kualifikasi Piala Asia

Eh, Liga 1 2023/2024 baru aja dimulai, udah ada aja masalah baru yang bikin repot tim-tim peserta kompetisi. Kali ini gara-gara Asian Cup U-23 2024 di Qatar yang jadwalnya bentrok sama kompetisi Liga 1.

Tiga klub udah buka suara kalau mereka nggak bakal melepas pemain buat bergabung sama Timnas U-23. Mereka khawatir bakal kehilangan pemain kunci di fase krusial Liga 1 nanti.

Ya gimana, sih? Asian Cup kan bukan agenda resmi FIFA, jadi sebenernya klub-klub nggak ada kewajiban buat ngelepasin pemain ke Timnas. Tapi di sisi lain, ini kan demi kepentingan negara juga.

Gimana menurut lo? Bakal ada klub lain yang ngeblokir pemainnya nggak ya?

3 Klub Liga 1 Tolak Lepas Pemain Untuk Timnas U-23

Menolak untuk melepaskan pemainnya

Klub Borneo FC, Persib Bandung, dan Arema FC menolak untuk melepaskan pemainnya untuk bergabung dengan Timnas U-23 Indonesia dalam kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Mereka khawatir hal itu akan mengganggu performa tim di kompetisi BRI Liga 1. Padahal, kualifikasi Piala Asia U-23 akan digelar pada April hingga Mei 2024 di Qatar, yang bertepatan dengan jadwal padat BRI Liga 1.

Khawatir performa tim terganggu

Borneo FC yang kini berada di puncak klasemen, enggan melepas tiga pemain andalannya, yakni Abdul Kadir, Rizky Pora, dan Ricky Kambuaya. Sementara Arema FC dan Persib Bandung masing-masing tidak ingin kehilangan dua pemain terbaiknya. Mereka khawatir performa tim akan terganggu jika harus melepas pemain kunci di tengah kompetisi yang sengit.

Belum tentu lolos ke Piala Asia U-23

Selain itu, kualifikasi Piala Asia U-23 bukan agenda FIFA, sehingga klub tidak berkewajiban melepaskan pemainnya. Apalagi, Timnas U-23 belum tentu bisa lolos ke putaran final Piala Asia U-23. Jika gagal lolos, pemain yang dibawa ke kualifikasi cuma meninggalkan tim klubnya tanpa hasil.

Perlu kompromi antara PSSI dan klub

Karena itu, diperlukan kompromi antara PSSI dan klub untuk menyelesaikan masalah ini. PSSI bisa memaksimalkan jatah panggilan pemain atau hanya memanggil pemain cadangan klub. Sementara klub bisa melepas pemainnya dengan syarat tetap mendapatkan jaminan performa timnya tidak terganggu. Dengan begitu, Timnas U-23 tetap bisa berkompetisi di kualifikasi Piala Asia U-23.

Alasan Klub Enggan Melepas Pemain Untuk Kualifikasi Piala Asia U-23

Kompetisi Memasuki Fase Krusial

Piala Asia U-23 2024 akan digelar saat persaingan di Liga 1 BRI 2023/2024 memasuki fase krusial. Baik di papan atas maupun papan bawah klasemen, setiap pertandingan akan menentukan nasib tim. Melepas pemain di masa-masa seperti ini dinilai akan mengganggu performa tim. Borneo FC yang tengah bersaing memperebutkan gelar juara menjadi contoh tim yang menolak melepas pemain.

Tidak Masuk Kalender FIFA

Piala Asia U-23 tidak masuk dalam kalender pertandingan resmi FIFA. Oleh karena itu, klub-klub tidak diwajibkan untuk melepas pemain. Mereka berhak menolak melepas pemain untuk pertandingan non agenda FIFA. Hal inilah yang dilakukan oleh Persela Lamongan dan Persipura Jayapura. Mereka memilih untuk tidak melepas pemain terbaiknya demi menjaga konsistensi tim dan fokus pada pertandingan liga.

Risiko Cedera

Timnas U-23 akan menghadapi lawan-lawan tangguh dari Asia di babak kualifikasi. Intensitas pertandingan yang tinggi membawa risiko cedera yang tinggi. Jika pemain cedera saat menjalani tugas timnas, klub akan kehilangan pemain dalam waktu yang cukup lama. Hal ini ditakutkan oleh PSS Sleman yang berambisi finis di posisi lima besar liga. Mereka tidak ingin kehilangan pemain intinya karena cedera saat menjalani tugas timnas.

Kerugian Finansial

Klub-klub telah menginvestasikan banyak uang pada pemain untuk meraih hasil terbaik di liga. Jika pemain cedera saat berada di timnas, klub akan mengalami kerugian finansial. Arema FC, misalnya, membeli pemain-pemain mahal untuk bersaing memperebutkan gelar juara. Mereka menolak melepas pemain untuk menghindari kemungkinan investasi mereka sia-sia karena cedera.

Dampak Tidak Dilepaskannya Pemain Ke Timnas U-23

Kesulitan Garuda Muda

Dengan tidak melepaskan pemain, tentu saja akan memberikan kesulitan tersendiri bagi pelatih Garuda Muda. Mereka kehilangan beberapa starter yang dinilai mampu membawa Indonesia lolos ke Piala Asia U-23 2024. Tanpa pemain kunci ini, peluang untuk lolos menjadi lebih kecil. Pelatih pun harus mencari pemain pengganti dan mempersiapkan strategi baru dalam waktu singkat.

Penurunan Prestasi Klub

Di sisi lain, klub yang tidak melepaskan pemain tentu berisiko mengalami penurunan performa. Para pemain yang ditahan biasanya merupakan aset berharga yang selalu diandalkan. Tanpa kehadiran mereka, klub bisa kehilangan poin penting yang berdampak pada peringkat klasemen. Bahkan, ada kemungkinan klub gagal mencapai target yang sudah ditentukan sebelumnya.

Hubungan Buruk dengan PSSI

Tindakan klub yang tidak kooperatif dalam hal pemanggilan pemain ke timnas, dipastikan akan merusak hubungan dengan PSSI. PSSI bisa memberikan sanksi berupa denda atau larangan berkompetisi. Klub pun berisiko dicoret dari kompetisi nasional jika terus bersikeras. Padahal, kerja sama yang baik antara klub dan asosiasi sangat penting untuk kemajuan sepak bola Indonesia.

Keputusan klub untuk tidak melepaskan pemain ke Garuda Muda tentu didasarkan pada kepentingan masing-masing. Akan tetapi, sebaiknya klub bisa lebih fleksibel dengan mempertimbangkan kepentingan PSSI dan timnas. Dengan bekerja sama dan saling pengertian, klub dan PSSI bisa menemukan solusi terbaik tanpa harus merugikan salah satu pihak.

Pandangan PSSI Dan Pelatih Timnas U-23

PSSI Perspective

Sebagai badan pengendali sepak bola nasional, PSSI tentu saja mendukung penuh rencana pelatih Garuda Muda untuk memanggil pemain ke timnas U-23. PSSI menyadari bahwa turnamen Piala Asia U-23 bukan agenda FIFA, sehingga klub tidak berkewajiban untuk melepas pemainnya. Namun, PSSI berharap klub dapat bekerja sama dengan baik demi kepentingan timnas. Keberhasilan timnas U-23 dalam kualifikasi Piala Asia U-23 2024 dipercaya dapat meningkatkan peringkat Indonesia di FIFA dan menarik minat sponsor untuk sepak bola Indonesia.

Perspektif Pelatih

Sebagai pelatih, tentu saja saya ingin memiliki skuad terbaik untuk bersaing di kualifikasi Piala Asia U-23. Pemain dari klub elite Liga 1 dipercaya memiliki pengalaman berharga yang dapat dibagikan kepada pemain lain. Keberadaan mereka di tim juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri pemain lain. Saya paham bahwa jadwal kualifikasi bertepatan dengan jadwal kompetisi Liga 1, sehingga dapat mengganggu performa klub. Namun, saya berharap klub dapat mempertimbangkan kepentingan timnas dan memberikan kesempatan kepada pemain untuk berkontribusi bagi negara.

Sebagai kompromi, saya bersedia untuk tidak memanggil pemain inti klub dan hanya memilih cadangan atau pemain muda berpotensi. Hal ini diharapkan dapat meringankan beban klub selama masa kompetisi. Saya juga berjanji untuk menjaga kondisi fisik pemain dan mengembalikan mereka dalam kondisi prima setelah kualifikasi Piala Asia U-23 usai.

Pertanyaan Yang Sering Diajukan Seputar 3 Klub Liga 1 Tolak Lepas Pemain Ke Timnas U-23

Bagaimana sikap Persib Bandung?

Persib Bandung belum memberikan keputusan tegas mengenai hal ini. Saat ini, Persib masih berada di peringkat kedua klasemen sementara. Jika tetap memaksa pemainnya bergabung dengan Timnas U-23, maka Persib Bandung bisa kehilangan poin penting di Liga 1. Persib Bandung diharapkan segera memberikan keputusan tegas terkait hal ini.

Mengapa Borneo FC menolak?

Borneo FC saat ini sedang bersaing ketat di papan atas klasemen. Jika tetap melepas pemainnya untuk Timnas U-23, maka performa Borneo FC bisa colok12 menurun. Hal ini tentu tidak diinginkan manajemen Borneo FC. Mereka ingin fokus penuh pada kompetisi Liga 1 2023/2024.

Bagaimana dengan PSS Sleman?

PSS Sleman sendiri juga enggan melepas pemainnya untuk Timnas U-23. PSS Sleman saat ini sedang berjuang keras untuk menghindari zona degradasi. Jika melepas pemain pentingnya, maka PSS Sleman bisa semakin terpuruk di papan bawah. Oleh karena itu, PSS Sleman memilih untuk fokus penuh pada kompetisi Liga 1 2023/2024.

Keputusan ketiga klub ini tentu saja berdampak pada persiapan Timnas U-23 menuju Piala Asia U-23 2024. PSSI diharapkan segera melakukan dialog dengan ketiga klub ini guna mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Dialog dan musyawarah merupakan jalan terbaik dalam menyelesaikan masalah ini.

Conclusion

Jadi, wajar saja kalau klub-klub Liga 1 enggan melepas pemainnya untuk bergabung dengan Timnas U-23 dalam persiapan menuju Piala Asia U-23 2024 mendatang. Mereka punya hak untuk melindungi kepentingan klub karena kompetisi ini bukan agenda resmi FIFA yang mewajibkan pembebasan pemain. Tapi tentu akan lebih baik lagi kalau bisa dicapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak, demi masa depan sepak bola Indonesia. Klub, pemain dan Timnas harus bahu membahu membangun sinergi demi prestasi. Kita tunggu saja bagaimana kisah ini berlanjut.